Minggu, 13 Maret 2016

The 7 Habits of Highly Effective Teens: Kebiasaan 1 (Jadilah Proaktif)


Kebiasaan 1: Jadilah Proaktif


Lawan dari kebiasaan proaktif ini adalah bersikap reaktif, mungkin ada diantara kalian yang belum mengerti apa itu proaktif dan reaktif. Reaktif artinya adalah sifat cenderung, tanggap, atau segera bereaksi terhadap sesuatu yang timbul atau muncul. Sikap reaktif adalah sikap seseorang yang gagal membuat pilihan respon ketika mendapatkan ransangan (stimulus). Contoh yang gampang bila seseorang selalu menjadi marah kalau dihina, maka orang itu bisa dikatakan orang reaktif karena selalu memberikan respon atau tanggapan yang sama terhadap suatu rangsangan (stimulus). Orang yang reaktif, bisa disamakan dengan binatang, binatang bila kamu pukul reaksinya hanya dua, yaitu takut atau marah. Berbeda dengan proaktif, proaktif bertolak belakang dengan reaktif. Bila reaktif tidak mampu memilih respon atau tanggapan, bersikap langsung menyerang tanpa berpikir panjang, maka proaktif adalah kemampuan seseorang untuk memilih respon. Sikap proaktif adalah sikap seseorang yang mampu membuat pilihan dikala mendapatkan rangsangan (stimulus). Contohnya ketika kamu dipukul, reaksi orang proaktif biasanya beragam, mungkin dia akan berpikir membalasnya atau membiarkannya karna dia pikir orang yang memukulnya itu bercand. Manusia punya kendali untuk memilih respon terhadap stimulus tertentu.
Orang-orang reaktif membuat pilihan-pilihannya menurut dorongan hati. Mereka seperti sekaleng soda. Kalau kehidupan mengocoknya sedikit saja, tekanannya menumpuk dan tiba-tiba mereka meledak. “Hei goblok! Minggir!”
Orang-orang proaktif membuat pilihan-pilihannya menurut nilai-nilai. Mereka berpikir sebelum bereaksi. Mereka sadar bahwa mereka tidak bisa mengendalikan segala yang terjadi kepada mereka, tetapi mereka bisa mengendalikan reaksi mereka. Tidak seperti orang reaktif yang penuh karbon, orang proaktif adalah ibarat air. Dikocok seperti apapun, dibuka tutupnya, takkan terjadi apa-apa. Takkan terdengar suara mendesis, takkan ada gelembung, takkan ada tekanan. Tenang, dingin, dan terkendali. “Aku sih takkan membiarkan orang itu membuatku marah dan merusak hatiku”.
Kebiasaan ini adalah kunci untuk membuka segala kebiasaan lainnya, dan itu sebabnya menjadi kebiasaan nomor 1. Kebiasaan 1 bilang, “Akulah sumber pendorong diriku sendiri. Akulah kapten hidupku. Aku bisa memilih sikap. Aku yang bertanggung jawab atas kebahagiaan ataupun ketidak-bahagiaanku sendiri. Akulah yang duduk dikursi pengemudi menuju takdirku, bukannya penumpang.”
Bahasa Reaktif
Bahasa Proaktif
Aku coba deh
Akan kukerjakan
Aku memang begitu kok
Seharusnya aku bisa lebih baik dari pada itu
Aku tidak bias berbuat apa-apa
Yuk kita pelajari kemungkinan kemungkinannya
Aku terpaksa
Aku memilihnya
Aku tidak bisa
Pasti ada jalan
Kamu merusak hariku
Takkan kubiarkan suasana hatimu yang jelek itu menular kepadaku

Bersikap proaktif itu banyak manfaatnya
Orang proaktif beda. Orang proaktif:
·       Tidak mudah tersinggung
·       Bertanggung jawab atas pilihan-pilihannya sendiri
·       Berpikir sebelum bertindak
·       Cepat pulih kalau terjadi sesuatu yang buruk
·       Selalu mencari jalan untuk menjadikan segalanya terlaksana
·       Focus pada hal-hal yang bisa mereka ubah, dan tidak menguatirkan hal-hal yang tidak bisa mereka ubah.


Mengembangkan otot-otot proaktifmu
Bagaimana seseorang bisa secara bertahap pindah dari cara berpikir reakfif menjadi proaktif:
·       Sikap “Aku Bisa”
Bersikap proaktif sesungguhnya berarti dua hal. Pertama, kamu bertanggung jawab atas hidupmu sendiri. Kedua, kamu punya sikap “aku bisa”. Sikap “aku bisa” sangat berbeda dengan sikap “aku tidak bisa”
Ambil inisiatif untuk menjadikan segalanya terlaksana jangan menantikan sesuatu terjadi padanya. Pikirkan solusi dan pilihan bukan memikirkan masalah dan hambatannya. Bertindak bukan menunggu jadi korban.
Ada orang yang keliru menganggap sikap “aku bisa” sebagai sikap memaksa, agresif, atau tidak tahu malu. Keliru, sikap “aku bisa”  itu berani, ulet, dan cerdik. Yang lain mengganggap orang-orang dengan sikap “aku bisa” membuat aturan sendiri. Bukan begitu, orang-orang dengan sikap “aku bisa”  itu kreatif, berani ambil risiko, dan sangat banyak akal.
·       Tekan saja tombol “Pause” (berhenti sejenak)
Jadi, kalau seseorang bersikap kasar terhadapmu, dari manakah kamu dapatkan kuasa untuk menahan diri agar tidak membalasnya? Bagi para pemula, tekan saja tombol “pause”
Terkadang hidup ini bergerak begitu cepatnya sehingga kita langsung bereaksi terhadap segalanya hanya karena kebiasaan. Kalau kamu bisa belajar menekan tombol pause, menguasai diri, dan merenungkan respons yang ingin kamu berikan, pasti keputusan-keputusan yang kamu ambil lebih baik.

0 komentar:

Posting Komentar