Minggu, 13 Maret 2016

The 7 Habits of Highly Effective Teens:Kebiasaan 5 (Berusahalah Untuk Memahami Terlebih Dahulu, Baru Dipahami)

Kebiasaan 5: Berusahalah Untuk Memahami Terlebih Dahulu, Baru Dipahami


Dengan kata lain dengarkanlah dulu, baru bicara.

Kebutuhan paling mendalam dari hati manusia
Mengapa sih kebiasaan ini merupakan kunci komunikasi? Karena, kebutuhan paling dlam dari hai manusia adalah dipahami, dihormati dan di hargai apa adanya.  Orang takkan menggungkapkan isi hatinya kecuali merasakan kasih serta pengertian yang tulus.

Lima Gaya Mendengarkan Yang Buruk
Lima gaya mendengarkan yang buruk :
o   Mengawang-awang
o   Pura-pura mendegarkan
o   Mendengarkan secara selektif
o   Mendengarkan kata per kata
o   Mendengarkan yang terpusat terhadap diri sendiri

Belajarlah untuk menjadi pendengar yang baik dan tawarkanlah telinga kalau waktunya tepat.

Mendengarkan dengan tulus
Bentuk mendengarkan yang lebih tinggi, yang akan membuka komunikasi. Kita menyebutnya “mendengarkan dengan tulus”. Dan praktek inilah yang harus kita gunakan. Tetapi untuk mendengarkan dengan tulus, kamu perlu melakukan tiga hal secara berbeda.

Pertamadengarkanlah dengan mata, hati, dantelingamu. Mendengakan hanya dengan telingamu saja tidak cukup baik, karena hanya 7 persen komunikasi yang terkandung dalam kata-kata yang diucapkan. Yang selebihnya berasal dari bahasa tubuh 53% dan bagaimana kita mengucapkan kata-katanya, atau nada sertaperasaan yang tercermin dalam ucapan kita 40%
Keduaselamilah perasaan mereka. Untuk menjadi pendengar yang tulus, kamu perlu mengenyampingkan perasaanmu dan menyelami perasaan lawan bicaramu. Kamu harus berusaha memandang dunia dari kacamata mereka dan berusaha menyelami perasaan mereka.
Ketigacobalah bersikap seperti cermin. Berpikirlah seperti cermin. Apa sih yang diperbuat cermin? Cermin hanya memantulkan. Mengulangi dengan kata-kata sendiri, apa yang diucapkan dan dirasakan lawan bicaramu. Bersikap seperti cermin bukanlah meniru. Meniru adalah kalau kamu mengulang persis apa yang diucapkan lawan bicaramu.

·    Berkomunikasi Dengan Orangtua
Kalau kamu ingin meningkatkan hubungan dengan ibu dan ayah, cobalah mendengarkan, sama seperti terhadap teman. Kalau kamu meluangkan waktu untuk memahami dan mendengarkan orangtuamu, akan terjadi dua hal yang luar biasa. Pertama kamu akan lebih dihargai oleh mereka. Kedua, kalau kamu mau meluangkan waktu untuk memahami dan mendengarkan orangtuamu, jalan bagimu akan lebih terbuka lebar. Ini bukanlah siasat manipulasi, ini prinsip. Kalau mereka merasa kamu memahami mereka, mereka akan lebih mau mendengarkan kamu, mereka akan bersikap lebih fleksibel, dan mereka akan lebih perecaya kepada kamu.

Baru minta Dimengerti

Memberikan umpan balik adalah bagaian penting dalam usaha kita minta dipahami.  Cara memberikan umpan balik adalah:  Pertama, tanyalah kepada diri sendiri, “Akankah umpan balik ini benar-benar menolong orang ini, atau kau hanya ingin memperbaikinya?” kalau ,motif kamu memberikan umpan balik tidak tulus memikirkan kepentingan mereka, mungkin bukan waktu dan tempatnya untuk memberikan umpan balik.  Kedua, sampaikanlah pesan-pesan “saya” ketimbang “kamu”. Dengan kata lain, berikan umpan balik dalam bentuk kata ganti pertama. Katakanlah, “Apa prihatin kamu tidak sabaran”, atau “Aku rasa kamu bersikap egois belakangan ini”. Pesan-pesan “kamu” lebih terasa mengancam karena seolah-olah kamumencap mereka, “Kamu begitu egois”. “Temperaturmu sungguh buruk”.

0 komentar:

Posting Komentar