Dengan
kata lain dengarkanlah dulu, baru bicara.
Kebutuhan
paling mendalam dari hati manusia
Mengapa sih kebiasaan ini merupakan
kunci komunikasi? Karena, kebutuhan paling dlam dari hai manusia adalah
dipahami, dihormati dan di hargai apa adanya. Orang takkan
menggungkapkan isi hatinya kecuali merasakan kasih serta pengertian yang tulus.
Lima Gaya Mendengarkan Yang Buruk
Lima gaya mendengarkan yang buruk :
o
Mengawang-awang
o
Pura-pura mendegarkan
o
Mendengarkan secara selektif
o
Mendengarkan kata per kata
o
Mendengarkan yang terpusat terhadap
diri sendiri
Belajarlah untuk menjadi pendengar yang baik dan tawarkanlah
telinga kalau waktunya tepat.
Mendengarkan dengan tulus
Bentuk mendengarkan yang lebih
tinggi, yang akan membuka komunikasi. Kita menyebutnya “mendengarkan dengan
tulus”. Dan praktek inilah yang harus kita gunakan. Tetapi untuk mendengarkan
dengan tulus, kamu perlu melakukan tiga hal secara berbeda.
Pertama, dengarkanlah dengan mata, hati, dantelingamu. Mendengakan
hanya dengan telingamu saja tidak cukup baik, karena hanya 7 persen komunikasi
yang terkandung dalam kata-kata yang diucapkan. Yang selebihnya berasal dari
bahasa tubuh 53% dan bagaimana kita mengucapkan kata-katanya, atau nada sertaperasaan
yang tercermin dalam ucapan kita 40%
Kedua, selamilah perasaan mereka. Untuk menjadi
pendengar yang tulus, kamu perlu mengenyampingkan perasaanmu dan menyelami
perasaan lawan bicaramu. Kamu harus berusaha memandang dunia dari kacamata
mereka dan berusaha menyelami perasaan mereka.
Ketiga, cobalah bersikap seperti cermin. Berpikirlah
seperti cermin. Apa sih yang diperbuat cermin? Cermin hanya memantulkan.
Mengulangi dengan kata-kata sendiri, apa yang diucapkan dan dirasakan lawan
bicaramu. Bersikap seperti cermin bukanlah meniru. Meniru adalah kalau kamu
mengulang persis apa yang diucapkan lawan bicaramu.
· Berkomunikasi
Dengan Orangtua
Kalau kamu ingin meningkatkan
hubungan dengan ibu dan ayah, cobalah mendengarkan, sama seperti terhadap
teman. Kalau kamu meluangkan waktu untuk memahami dan mendengarkan orangtuamu,
akan terjadi dua hal yang luar biasa. Pertama kamu akan lebih dihargai oleh
mereka. Kedua, kalau kamu mau meluangkan waktu untuk memahami dan mendengarkan
orangtuamu, jalan bagimu akan lebih terbuka lebar. Ini bukanlah siasat
manipulasi, ini prinsip. Kalau mereka merasa kamu memahami mereka, mereka akan
lebih mau mendengarkan kamu, mereka akan bersikap lebih fleksibel, dan mereka
akan lebih perecaya kepada kamu.
Baru minta Dimengerti
Memberikan umpan balik adalah bagaian penting dalam usaha
kita minta dipahami. Cara memberikan umpan balik adalah: Pertama,
tanyalah kepada diri sendiri, “Akankah umpan balik ini benar-benar menolong
orang ini, atau kau hanya ingin memperbaikinya?” kalau ,motif kamu memberikan
umpan balik tidak tulus memikirkan kepentingan mereka, mungkin bukan waktu dan
tempatnya untuk memberikan umpan balik. Kedua, sampaikanlah
pesan-pesan “saya” ketimbang “kamu”. Dengan kata lain, berikan umpan balik
dalam bentuk kata ganti pertama. Katakanlah, “Apa prihatin kamu tidak sabaran”,
atau “Aku rasa kamu bersikap egois belakangan ini”. Pesan-pesan “kamu” lebih
terasa mengancam karena seolah-olah kamumencap mereka, “Kamu begitu egois”.
“Temperaturmu sungguh buruk”.
0 komentar:
Posting Komentar